PKSMEDAN.com - Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar
Alhabsyi mempertanyakan pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution bahwa ada 19 (sembilan belas) pesantren yang
mengajarkan radikalisme.
Pertanyaan tersebut disampaikan Aboe saat Komisi III DPR RI
melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan BNPT, hari ini, Senin (22/2).
“Beberapa waktu terakhir, BNPT menyatakan ada 19 pesantren
yang mengajarkan radikalisme. Dalam tanda kutip, menumbuhkan bibit terorisme.
Tentu, statement ini melukai kalangan Islam dan pesantren,” jelas Legislator
PKS dari dapil Kalimantan Selatan ini.
Aboe menegaskan hendaknya para jajaran BNPT membuka lagi
sejarah bahwa pesantren dan kalangan santri memiliki andil besar dalam
perjuangan kemerdekaan. Hal itu ditandai dengan lahirnya pahlawan seperti
Pangeran Antasari, Sultan Hasanuddin, Sultan Agung, hingga Imam Bonjol pada
abad ke-18.
Bahkan, menurut Aboe, pesantren memiliki peran yang besar
dalam melahirkan pejuang kemerdekaan. Mulai dari Teuku Umar, Teuku Cik Di Tiro,
PETA, hingga Hizbullah. Bahkan 65 komandan Batalyon PETA, 20 orang di antaranya
berstatus sebagai Kyai atau kepala Pondok Pesantren.
“Sekarang kenapa kok pesantren yang disasar sebagai biang
terorisme? Apa indikator yang dipakai BNPT untuk mengambil kesimpulan tersebut?
Apakah sudah ada klarifikasi dari pesantren yang bapak tersebut itu? Apakah
pesantren tersebut sudah diajak dialog?” tanya Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI
Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) ini.
Namun demikian, dalam tanggapan yang disampaikan
oleh Saud dalam RDP tersebut, tidak terdapat jawaban eksplisit untuk
mengklarifikasi hal ini.
Diketahui, RDP ini menyimpulkan beberapa hal. Pertama,
Komisi III DPR RI mendukung peningkatan anggaran prioritas BNPT Tahun Anggaran
2016 untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang optimal dan mendukung penambahan
formasi jabatan struktural maupun fungsional guna meningkatan pelaksanaan tugas
dan fungsi BNPT dalam upaya penanggulangan terorisme.
Kedua, Komisi III DPR RI mendukung rencana strategis BNPT tahun 2016 serta mendesak Kepala BNPT agar meningkatkan koordinasi dan konsolidasi dengan institusi terkait seperti Polri, BIN, TNI, Kementerian dan Lembaga serta masyarakat untuk mencegah penyebaran radikalisme yang mengarah kepada terorisme.[Syf]
0 Response to "Sebut Pesantren Ajarkan Radikalisme, BNPT Sudah Lukai Hati Umat Islam "
Posting Komentar