PKSMEDAN.com - Anggota
Komisi XI DPR RI Ecky Awal Mucharam mengatakan, Rancangan Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (RAPBN) 2016 harus menjawab ekspektasi masyarakat dan pasar
dengan asumsi-asumsi yang lebih realistis.
"Jangan sampai
ada gap yang terlalu lebar antara
asumsi makro dan realitanya," kata Ecky, saat dimintai keterangan soal
perkembangan perekonomian terkini dan kaitannya dengan penyusunan RAPBN 2016
selepas Rapat Kerja dengan BI dan OJK di Gedung DPR Senayan, Jakarta (24/8).
Ecky menjelaskan, saat
ini rupiah sudah menembus angka psikologis Rp14.000, serta IHSG terus melorot
hingga kisaran Rp4.100-an. Apalagi, lanjut Ecky, secara umum pasar saham dunia
pun bearish (terjun –red), indeks
harga-harga komoditas mencapai rekor terlemahnya seperti harga minyak mentah
Brent yang sudah ke USD40 per barrel. Menurutnya, ini sinyal-sinyal bahwa
ekonomi dunia akan lebih bergejolak dari yang diperkirakan.
Oleh karena itu, masih
kata Ecky, asumsi-asumsi makro yang digunakan dalam RAPBN 2016 mestinya bisa
menangkap juga sinyal ini. Sebab asumsi yang terlalu jauh dari kenyataan akan
menyebabkan defisit dalam pengelolaan keuangan negara. "Jika defisit ini
terjadi maka tak ada cara lain menutup defisit kecuali dengan berutang.
Akibatnya country risk naik sehingga
ketidakpastian makin meningkat,” ujar politisi dari derah pemilihan Kota Bogor
dan Kabupaten Cianjur itu.
Sebagaimana diketahui,
tambah Ecky, dalam nota keuangan RAPBN 2016 yang dikeluarkan pemerintah pekan
lalu, rupiah diasumsikan berada di posisi Rp13.400 per dollar AS serta harga
minyak dunia USD60 per barrel. Ecky menegaskan, yang tak kalah pentingnya
adalah faktor psikologis yaitu kepercayaan pasar terhadap kredibilitas
pemerintah dalam memprediksi perekonomian.
"Mereka butuh
kepastian untuk mengkalkulasi usaha atau mengambil keputusan investasinya,”
tutup Ecky.
Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI
0 Response to "Politisi PKS : RAPBN 2016 Harus Menjawab Ekspektasi"
Posting Komentar