PKSMEDAN.com - Ketua BKO PKS Kota Medan Zulfikar mengerahkan regu Korsad dan Kepanduan Kota Medan untuk bergabung bersama Relawan PKS Sumut dalam aksi kemanusiaan pencarian korban banjir bandang Air Terjun Dwi Warna, Selasa (17/05).
"Kita ingin berpartisipasi dalam pencarian korban. Bagaimanapun juga, korban meninggal yang belum ditemukan mempunyai hak untuk dikuburkan secara layak." ujar Zulfikar.
Didik Satriawan selaku koordinator Posko Relawan PKS Sumut melaporkan info terkini bahwa sampai dengan hari Rabu (18/5/2016) pukul 06:36 WIB dari 25 korban yang terdata di Pos Jagawana, 4 orang berhasil selamat, 5 orang belum ditemukan dan 16 orang meninggal dunia.
"Pencarian hari ke-tiga Polisi menggunakan anjing pelacak karena kemungkkinan korban tertimbun tanah dan batu-batu besar." kemudian lanjut Didik "Dan warga setempat di Sibolangit juga akan membantu proses pencarian di hari ketiga ini."
Warga setempat secara sukarela akan membantu proses pencarian korban. Setelah pencarian hari ke-2 tidak membuahkan hasil sama sekali. Didik mengatakan mereka akan menggunakan cangkul, parang dan sekop untuk membantu Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan tim gabungan lainnya dalam pencarian korban.
Seluruh korban yang terdata adalah mahasiswa dari STIKES Flora Sunggal, UMSU, dan 2 orang pemandu yang mengunjungi Air Terjun Dwi Warna. Menurut penuturan dari korban selamat, sebelum air bandang datang ada gerimis dan air sungai menjadi keruh.
"Kita semua prihatin atas musibah ini. Semoga korban lekas kita temukan." tutup Zulfikar.[Syf]
"Kita ingin berpartisipasi dalam pencarian korban. Bagaimanapun juga, korban meninggal yang belum ditemukan mempunyai hak untuk dikuburkan secara layak." ujar Zulfikar.
Didik Satriawan selaku koordinator Posko Relawan PKS Sumut melaporkan info terkini bahwa sampai dengan hari Rabu (18/5/2016) pukul 06:36 WIB dari 25 korban yang terdata di Pos Jagawana, 4 orang berhasil selamat, 5 orang belum ditemukan dan 16 orang meninggal dunia.
"Pencarian hari ke-tiga Polisi menggunakan anjing pelacak karena kemungkkinan korban tertimbun tanah dan batu-batu besar." kemudian lanjut Didik "Dan warga setempat di Sibolangit juga akan membantu proses pencarian di hari ketiga ini."
Warga setempat secara sukarela akan membantu proses pencarian korban. Setelah pencarian hari ke-2 tidak membuahkan hasil sama sekali. Didik mengatakan mereka akan menggunakan cangkul, parang dan sekop untuk membantu Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan tim gabungan lainnya dalam pencarian korban.
Seluruh korban yang terdata adalah mahasiswa dari STIKES Flora Sunggal, UMSU, dan 2 orang pemandu yang mengunjungi Air Terjun Dwi Warna. Menurut penuturan dari korban selamat, sebelum air bandang datang ada gerimis dan air sungai menjadi keruh.
"Kita semua prihatin atas musibah ini. Semoga korban lekas kita temukan." tutup Zulfikar.[Syf]
Mantap....
BalasHapus