PKSMEDAN.com - Anggota Komisi XI DPR RI Ecky Awal
Mucharam meminta PT PLN mengevaluasi besaran biaya administrasi bank yang
dibebankan kepada pelanggan dalam pembelian token listrik.
Demikian disampaikan Ecky saat
ditanya di Kompleks Parlemen, mengenai polemik token listrik prabayar yang
sedang hangat belakangan ini, pada Rabu (9/9).
“Perhatian saya justru kepada biaya administrasi token listrik
yang kelihatannya nominalnya tidak terlalu besar, tapi saya rasa tetap
memberatkan rakyat kecil. Bagi mereka uang dalam nominal tersebut tetap
berarti. Apalagi, dalam sebulan, mereka bisa membeli pulsa beberapa kali dalam
nominalnya yang cukup besar,” jelas Anggota Legislatif (Aleg) Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) dari daerah pemilihan Jawa Barat III yang meliputi Kota Bogor
dan Kabupaten Cianjur tersebut.
Sebagaimana diketahui, setiap transaksi pembelian token listrik
prabayar, pelanggan dibebani biaya administrasi yang bervariasi antara 1.600-3000
rupiah sesuai dengan ketentuan bank yang bekerjasama dengan PLN.
“Bayangkan berapa uang yang dikumpulkan bank tiap tahunnya dari 13 juta lebih
pelanggan listrik prabayar (data pelanggan tahun 2014). Apalagi bank juga sudah
bisa mendapat keuntungan dari pengelolaan uang yang disetor di muka ini,” sambung
Ecky.
Sebagai bagian dari perlindungan terhadap konsumen, Ecky berharap PLN dapat
sesegera mungkin mengevaluasi besaran nominal biaya administrasi ini.
“Biaya administrasi bank ini harus dievaluasi dalam rangka perlindungan
terhadap konsumen sekaligus mencerminkan keadilan bagi rakyar pelanggan
listrik token,” tutup Ecky.
Sumber: Humas PKS DPR RI
0 Response to "Politisi PKS Ini Minta Besaran Biaya Administrasi Token Listrik di Evaluasi"
Posting Komentar