PKSMEDAN.com - Warga di Daerah Pemiliha (Dapil) II yang
meliputi Kecamatan Medan Selayang, Tuntungan, Sunggal, Johor, Maimun
dan Polonia resah dengan peredaran narkoba yang belakangan ini terjadi
di Masyarakat. Warga meminta Pemko Medan dan aparata Penegak hukum
segera melakukan tindakan.
“Narkoba sudah menjadi ‘hantu’ di masyarakat, peredarannya kini sudah makin meresahkan warga. Kalau kondisi seperti ini terus berlanjut, generasi muda kita lambat laun akan hancur,” jelas Hamdani warga Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun dalam reses I Tahun 2015 Anggota DPRD Medan, H. Salman Alfarisi Lc MA yang digelar di Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor.
Hamdani meminta Pemko Medan dan aparat penegak hukum tidak hanya sekedar menggembar-gemborkan seloga anti narkoba dan pemberantasan narkoba. “Sudah saatnya pemberantasan narkoba tidak hanya sekedar selogan saja, pemerintah dan aparat penegak hukum harus action di lapangan karena peredaran narkoba sudah sangat meresahkan,” jelasnya.
Diutarakannya, Pemerintah Kota Medan juga diharapkan terus menggalakkan kegiatan-kegiatan positif keagamaan dan lainnya sehingga generasi muda bisa terhindar dari bahaya narkoba ini. “Kita juga sangat mendukung kegiatan positif Pemko Medan untuk terus digalakkan dalam rangka memerangi bahaya narkoba ini,” jelasnya.
LPG 3 Kg Langka
Dalam reses yang diikuti ratusan warga ini, sejumlah permasalahan juga disampaikan termasuk kelangkaan LPG 3 Kg di masyarakat yang juga sangat meresahkan khusunya bagi pelaku usaha kecil. “Soal LPG 3 Kg kami juga mengharapkan Pemerintah bisa menjamin keberadaannya sehingga mudah didapatkan,” jelas Daniel Warga Jalan STM, Kelurahan Sukamaju Kecamatan Medan Johor.
Diakui Daniel yang sehari-harinya berjualan ini, kelangkaan LPG 3 Kg sudah sagat merugikan mereka. “Langkanya LPG 3 Kg membuat kami tak bisa jualan, kalau pun ada harganya sudah tak karu-karuan,” keluh pedagang gorengan ini.
Untuk harga LPG 3 Kg, diakuinya bisa diatas Rp 20 ribu di tingkat pengecer. “Kalau diwarung kadang harganya diatas 20 ribu, kami mau jualan pun jadi susah,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, H. Salman Alfarisi Lc, Ma mengatakan permasalahan narkoba belakangan ini memang sudah sangat memprihatinkan dan permasalahan ini menjadi tanggung jawab kita bersama.
“Masalah narkoba ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Penegak hukum semata. Masyarakat juga harus turut serta membantu pemerintah dan aparat penegak hukum dengan menginformasikan adanya peredaran narkoba di tempat tinggal masing-masing,” jelasnya.
Sementara masalah kelangkaan LPG 3 Kg meskipun menjadi ranah Pertamina, pihaknya akan menyampaikan keluhan masyarakat ini melalui saluran resmi seperti di Komisi terkait dengan langsung menyampaikannya ke Pertamina.
“Masalah kelangkaan gas ini sudah menjadi isu yang di sampaikan terus menerus khusunya oleh Komisi C DPRD Medan kepada Pertamina di Medan. Kita sangat berharap Pemerintah benar-benar menjamin keberadaan gas LPG 3 Kg ini di masyarakat,” jelasnya.(dna/syf)
“Narkoba sudah menjadi ‘hantu’ di masyarakat, peredarannya kini sudah makin meresahkan warga. Kalau kondisi seperti ini terus berlanjut, generasi muda kita lambat laun akan hancur,” jelas Hamdani warga Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun dalam reses I Tahun 2015 Anggota DPRD Medan, H. Salman Alfarisi Lc MA yang digelar di Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor.
Hamdani meminta Pemko Medan dan aparat penegak hukum tidak hanya sekedar menggembar-gemborkan seloga anti narkoba dan pemberantasan narkoba. “Sudah saatnya pemberantasan narkoba tidak hanya sekedar selogan saja, pemerintah dan aparat penegak hukum harus action di lapangan karena peredaran narkoba sudah sangat meresahkan,” jelasnya.
Diutarakannya, Pemerintah Kota Medan juga diharapkan terus menggalakkan kegiatan-kegiatan positif keagamaan dan lainnya sehingga generasi muda bisa terhindar dari bahaya narkoba ini. “Kita juga sangat mendukung kegiatan positif Pemko Medan untuk terus digalakkan dalam rangka memerangi bahaya narkoba ini,” jelasnya.
LPG 3 Kg Langka
Dalam reses yang diikuti ratusan warga ini, sejumlah permasalahan juga disampaikan termasuk kelangkaan LPG 3 Kg di masyarakat yang juga sangat meresahkan khusunya bagi pelaku usaha kecil. “Soal LPG 3 Kg kami juga mengharapkan Pemerintah bisa menjamin keberadaannya sehingga mudah didapatkan,” jelas Daniel Warga Jalan STM, Kelurahan Sukamaju Kecamatan Medan Johor.
Diakui Daniel yang sehari-harinya berjualan ini, kelangkaan LPG 3 Kg sudah sagat merugikan mereka. “Langkanya LPG 3 Kg membuat kami tak bisa jualan, kalau pun ada harganya sudah tak karu-karuan,” keluh pedagang gorengan ini.
Untuk harga LPG 3 Kg, diakuinya bisa diatas Rp 20 ribu di tingkat pengecer. “Kalau diwarung kadang harganya diatas 20 ribu, kami mau jualan pun jadi susah,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, H. Salman Alfarisi Lc, Ma mengatakan permasalahan narkoba belakangan ini memang sudah sangat memprihatinkan dan permasalahan ini menjadi tanggung jawab kita bersama.
“Masalah narkoba ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Penegak hukum semata. Masyarakat juga harus turut serta membantu pemerintah dan aparat penegak hukum dengan menginformasikan adanya peredaran narkoba di tempat tinggal masing-masing,” jelasnya.
Sementara masalah kelangkaan LPG 3 Kg meskipun menjadi ranah Pertamina, pihaknya akan menyampaikan keluhan masyarakat ini melalui saluran resmi seperti di Komisi terkait dengan langsung menyampaikannya ke Pertamina.
“Masalah kelangkaan gas ini sudah menjadi isu yang di sampaikan terus menerus khusunya oleh Komisi C DPRD Medan kepada Pertamina di Medan. Kita sangat berharap Pemerintah benar-benar menjamin keberadaan gas LPG 3 Kg ini di masyarakat,” jelasnya.(dna/syf)
0 Response to "Dalam Reses, Warga Resah dengan Peredaran Narkoba dan Langkanya LPG 3 Kg"
Posting Komentar