MEDAN (10/3) – Gubenur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho mengungkapkan Sumatera Utara memiliki 25 ribu lahan potensial untuk dikembangkan menjadi sawah baru. Namun, potensi tersebut terkendala anggaran. Untuk mendukung target swasembada pangan tiga tahun kedepan, Gatot meminta pemerintah pusat memfasilitasi pembukaan sawah baru di Sumut yang potensinya mencapai 25 ribu hektar.
"Tahun lalu (2014) kita ditargetkan memproduksi 3,6 juta ton, maka tahun ini ditargetkan produksi menjadi 4,16 juta ton. Kita masih miliki potensi ekstensivikasi 25 ribu hektar untuk menjadi sawah baru. Namun dari sisi anggaran, kita tidak mampu. Maka, kami harapkan ada perhatian dari pusat untuk mencetak sawah baru," kata Gubernur Gatot saat penyerahan kontrak kerja Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL TB-PP) kabupaten/kota se-Provinsi Sumut tahun 2015, di Jalan Jenderal Besar AH Nasution Medan, Selasa (10/3).
Gatot menjelaskan pada tahun 2013 Sumut menambah sekitar 400 ha sawah baru. Untuk menambah luasan sawah baru pun dibutuhkan penambahan luasan irigasi baru. Sedangkan dalam RAPBN 2015, pemerintah pusat menganggarkan perbaikan saluran tersier 90.100 ha.
"Kita harus mencapai swasembada padi, jagung, dan kedelai dalam tiga tahun kedepan. Karena ini bagian upaya bangun kedaulatan bangsa dari konteks kedaulatan pangan. Hari ini acara strategis. Terima kasih, karena tahun lalu Sumut termasuk lima provinsi swasembada tingkat nasional. Ini adalah kesuksesan petani dan penyuluh," ujar Gatot.
Peranan penyuluh, lanjut Gatot, sangat strategis untuk menyukseskan pencapaian target produksi menuju swasembada pangan. Penyuluh menjadi penentu keberhasilan dengan memberikan penguatan skill terkait ‘Sapta Usaha Tani’ yang menjadi kunci keberhasilan.
“Berdasarkan data, sebesar 73 persen petani Sumut adalah lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Kami juga mengapresiasi kerja para prajurit TNI AD yang kini ikut membantu mencapai target produksi padi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Bonar Sirait menjelaskan di Sumut terdapat 3.564 penyuluh yang terdiri dari 1.161 orang PNS, 1.685 Tenaga Harian Lepas (THL), 135 orang THL Provinsi, dan 583 orang penyuluh swadaya. Sedangkan di tahun 2015 tercatat bahwa Sumut memiliki 33.633 kelompok tani dan 3.269 gabungan kelompok tani.
“Saat ini rasio penyuluh dan desa adalah 1:2,5 yaitu 1 penyuluh melayani 2,5 desa/kelurahan. Sedangkan jika dibandingkan dengan jumlah kelompok tani, rasionya adalah 1:14 poktan atau satu penyuluh mengawal 14 poktan. Padahal, idealnya satu desa ada satu penyuluh. Namun juga dilihat rasio penyuluh dengan poktan, masih wajar walaupun sebenarnya di lapangan ada ketidakmerataan jumlah poktan yang dilayani oleh penyuluh," jelas Bonar.
Sumber: Humas Kantor Gubernur Sumatera Utara
0 Response to "Pusat Diminta Perhatikan Potensi Tani Sumatera Utara"
Posting Komentar