Katakan Yang Benar Atau Diam

PKSMEDAN.com - Rasulullah Saw bersabda “ Rahimallahu ‘abdan qola faghonima au sakata fasalima.” artinya “ Semoga Allah melimpahkan Rahmat kepada seorang hamba yang berbicara sehingga meraih keberuntungan dan diam sehingga mendapatkan keselamatan.” (diriwayatkan Abu Syaikh dari Abu Umamah ra.) Hadist ini dihasankan oleh Syaikh Nashirududdin Al Albani dalam Silsilatul Ahadist Asshohihah. 

Seorang muslim hendaknya menata ucapan dan diamnya. Sehingga ia bisa meraih keuntungan dari bicaranya atau diam agar mendapatkan keselamatannya dari berbagai fitnah ataupun bencana yang seringkali terjadi akibat lisannya. Paling tidak ada tiga Hikmah Tarbawiyah bisa didapatkan seorang muslim sebagaimana hadist diatas :

1.    Rahmat Allah bagi seorang Muslim

• Berkat rahmat Allah kita bisa selamat dari kerugian dunia dan akhirat.Allah Swt berfirman dalam surat Al ‘Araf 149 "dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka telah sesat, merekapun berkata: "Sungguh jika Tuhan Kami tidak memberi rahmat kepada Kami dan tidak mengampuni Kami, pastilah Kami menjadi orang-orang yang merugi."
• Berkat rahmat Allah kita bisa bersatu dan selamat dari perselisihan.Allah Swt berfirman dalam Surat Huud 118-119 "Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka Senantiasa berselisih pendapat,"kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu…..
• Berkat Rahmat Allah kita bisa selamat dari belenggu hawa nafsu.Allah Swt berfirman dalam surat Yusuf 53 "dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
• Berkat rahmat Allah kita bisa bersikap lemah lembut dan terhindar dari sifat kasar.Firman Allah dalam Surat 3:159 "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu….
• Berkat rahmat Allah kita saling menyayangi dan mengasihi.
• Berkat rahmat Allah kita masuk surga dan selamat dari siksa api neraka.

2.    Agar Perkataan Mengundang Keberuntungan

• Hendaknya perkataan itu untuk memperoleh manfaat kebaikan dan menolak bahaya. Disebutkan dalam Atsar, ”Lisan Seorang yang cerdik berada dibelakang akalnya. Apabila ingin berbicara ia kembali pada akalnya. Jika mendatangkan keuntungan ia akan bicara, jika mendatangkan bahaya ia akan menahan diri. Sedangkan akal orang yang jahil berada dibelakang lisannya,ia akan selalu berbicara tentang semua hal yang terpampang di depannya.
• Perkataan diucapkan pada waktu dan tempat yang tepat , karena terkadang bisa menimbulkan fitnah.
• Perkataan diucapkan sebatas kebutuhan dan kapasitas tertentu. Dalam Atsar disebutkan“ Semoga Allah mencerahkan wajah seorang hamba yang meringkas pembicaraannya dan mencukupkan diri sebatas kebutuhan.”
• Memilih kata-kata yang hendak di ucapkan.
• Kepada pamannya Abbas ra ,Nabi Saw bersabda “ Aku kagum pada ketampananmu” Ia bertanya,”Apa ketampanan seorang lelaki wahai Rasulullah?” Beliau menjawab “Lisannya.”
  

3.    Kapan Waktunya kita Diam agar selamat dari Fitnah dan Bencana?
 

Penggalan hadist …dan diam sehingga mendapat keselamatan..” ini menegaskan agar kita diam jika tak mampu berbicara baik dan terpuji. Pada Hakikatnya , diam tidak lebih baik dari berbicara karena bicara adalah ciri khas manusia yang paling istimewa. Sebagaimana Hadist Rasulullah Saw “ Barang siapa beriman kepada Allah dari hari Akhir maka hendaklah ia berbicara yang baik atau kalau tidak bisa maka hendaklah ia diam.”(HR.Muslim).
 

Diam itu lebih baik daripada berbicara hanya dalam tiga keadaan :

1. Apabila perkataan itu tidak mengandung kebaikan.
2. Apabila kita sedang memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah, mentadaburi Ayat-ayatNya,mengkaji sunnah nabiNya. Rasul Saw bersabda “Hendaknya ucapanku adalah berzikir dan diamku adalah berpikir.”
3. Apabila perkataan itu mengandung berbagai macam penyakit lisan diantaranya :

• Perkataan yang tidak ada gunanya sama sekali.
• Perkataan yang mengandung kebatilan seperti pembicaraan dimeja judi,tempat mabuk-mabukan,dan permainan haram lainnya.Juga perdebatan untuk menunjukkan kehebatannya.
• Perkataan berupa caci-maki ,umpatan dan hardikan yang keluar dari lisan orang yang berhati jahat dan busuk.
• Perkataan Hujatan dan Olok-olokan.
• Perkataan yang membocorkan rahasia,menyalahi janji, dan berdusta dalm bicara dan bersumpah.Semuaya adalah sifat orang munafik.
• Perkataan yang mengadu domba , hasutan dan provokasi yang bisa menghancurkan persatuan dan kesatuan serta mencerai beraikan masyarakat dan bangsa .
• Perkataan Ghibah dan membicarakan keburukan orang lain.Firman Allah Swt dalam surat Al Hujarat 12 "dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Semoga bermanfaat , Allahu a’lam bsh shawab. 
Disampaikan Oleh: Razali Taat , S.PdI
Sumber Materi Syarah Lengkap Arba’in Tarbawiyah (Fakhruddin Nursyam,Lc )

Tweet

Subscribe to receive free email updates: