Kehadiran
agama Islam membawa misi untuk mencerdaskan kehidupan peradaban dunia.
Berawal dari masyarakat jahiliyah Arab, Islam mulai mengikis
kesalahkaprahan yang menjadi sebab kebodohan masyarakat zaman itu,
menggantinya dengan pencerahan Robbani yang membuat kehidupan lebih
baik.
Anggapan berhala bisa menyampaikan doa
kepada Allah swt, anggapan anak wanita itu aib bagi keluarga, hingga
anggapan bahwa gerhana merupakan pertanda kematian atau kelahiran,
adalah noda-noda pemikiran yang perlu digerus.
Allah men-setting peristiwa
demi peristiwa untuk menciptakan momentum pembersihan anasir
kejahiliyahan. Misalnya dalam bab gerhana. Allah swt menyengajakan
terjadinya gerhana matahari saat anak Nabi Muhammad saw, Ibrahim,
meninggal dunia dalam usia batita. Pada momen itu Rasulullah
membersihkan anggapan sesat masyarakat soal gerhana.
عن الْمُغِيرَةِ بْنَ شُعْبَةَ رضي الله
عنه قَالَ انْكَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيمُ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ
آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا
لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى
تَنْكَشِفَ
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah ra, berkata
”Terjadi
gerhana matahari di masa Rasulullah saw. saat kematian Ibrahim”.
Rasulullah saw. bersabda, ”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah
tanda-tanda kebesaran Allah, keduanya terjadi gerhana bukan karena
kematian seseorang dan tidak karena kelahiran seseorang. Ketika kalian
melihatnya, maka berdo’alah pada Allah dan shalatlah sampai selesai.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Saat ini manusia hidup di zaman modern
di mana akses informasi dan teknologi mudah dijangkau. Berbagai anggapan
takhayul dengan mudah dipatahkan. Tetapi kenyataannya sisa-sisa
“bisikan” lokal kuno masih terngiang di masyarakat. Lihat saja, masih
ada masyarakat yang harus membuat tempat ari-ari bayi yang diterangi
dengan lampu. Tujuannya? Tak jelas. Atau masih ada masyarakat muslim
yang berpegangan pada zodiak atau feng shui.
Padahal tidak ada yang mendatangkan
manfaat dan mudhorot selain Allah swt. Sesuatu yang dianggap memiliki
tuah tertentu tanpa bisa dijelaskan secara ilmiah, sudah barang tentu
itu adalah khurafat atau tahayul yang harus dientaskan. Itu semua agar
kita hanya bertawakkal kepada Allah swt, bukan malah bergantung pada
makhluk atau sebab yang tak jelas.
Zico Alviandri
#RelawanLiterasi
#RelawanLiterasi
0 Response to "Misi Pencerdasan Pada Sholat Gerhana "Antara Mitos & Sunnatullah""
Posting Komentar