PKSMEDAN.com - Keinginan Pemerintah Kota Padang untuk membenahi dan merapikan kota cukup
didukung oleh masyarakat. Hal ini terlihat pada saat melakukan pembenahan di
sejumlah kawasan seperti di By Pass, Pantai Padang dan lainnya.
Warga
Kota Padang nampaknya telah cukup dewasa dan memahami apa yang diinginkan oleh
Pemerintah Kota Padang. Karena semuanya ini bukan kepentingan walikota dan
jajarannya semata, melainkan adalah mutlak untuk kepentingan masyarakat Kota
Padang secara keseluruhan.
Pada
saat akan dilakukan pembenahan bangunan liar di jalur dua By Pass, sebelumnya
timbul riak-riak bahkan protes dari kalangan warga. Namun setelah
disosialisasikan dan diberi pemahaman oleh Pemko, akhirnya pembenahan dan
pembongkaran bangunan yang ada di pinggir kiri dan kanan jalur Bypass berjalan
dengan mulus. Hingga sekarang, proyek pengerjaan jalur dua By Pass hampir
setengah jalan.
Begitu
juga pembenahan di kawasan batu grip Pantai Padang. Kendati sebelumnya sempat
muncul semacam protes dari kalangan pedagang yang memiliki bangunan di atasnya,
namun akhirnya pembenahan di batu grip Pantai Padang mulai dari Purus Tiga
(depan Rusunawa) hingga ke Simpang Olo Ladang, berjalan lancar.
Untuk
tahap berikutnya akan dibenahi pula kawasan Pantai Padang, mulai dari Simpang
Olo Ladang hingga ke depan Lembaga Permasyarakatan (LP) Muaro. Sehingga Pantai
Padang benar-benar dinyatakan bersih dari bangunan-bangunan yang berada di
bibir pantai. Jika ini terwujud, maka masyarakat pengunjung Pantai Padang akan
dapat dengan leluasa menikmati Pantai Padang dengan pandangan bebas ke samudera
luas.
Masyarakat
Kota Padang ternyata tidak seluruhnya yang tidak menginginkan Pantai Padang
menjadi bersih. Rata-rata masyarakat ingin Pantai Padang bersih. Karena hal ini
sangat berdampak kepada perekonomian warga yang bertempat tinggal di sana.
“Kami
sabananyo lai sanang pantai ko barasiah jo aman, cuma salamo ko banyak nan alun
paham jo program Pemko,” kata Ina, warga Purus, saat menyaksikan pembenahan
Pantai Padang oleh Pemko Padang, Selasa (19/1).
Hal
serupa juga dikatakan seorang pemuka masyarakat Purus, Mak Itam. Menurutnya,
upaya Pemko untuk menata kawasan pantai cukup didukung. Apalagi penataan dan
pembersihan itu didukung langsung oleh Sekdako Padang Nasir Ahmad.
“Pak
Nasir Ahmad juga masyarakat Purus, sebagai pejabat tidak mungkin Pak Sekda
tidak memikirkan kami,” ujar Mak Itam.
Di
tempat terpisah, para pedagang juga banyak yang telah ikhlas membongkar sendiri
bangunannya. Karena, di samping untuk keindahan dan kenyamanan Pantai Padang,
para pedagang juga menyadari bahwa lokasi yang mereka tempati adalah tanah
milik pemerintah.
"Lah
bialah, awak kan lah lamo di siko mah, lah cukuik lo rasonyo,” kata Iwan,
setengah berbisik kepada temannya.
Sementara
itu, beberapa hari sebelumnya Walikota Padang bersama jajarannya meninjau
kondisi rumah-rumah warga yang ada di sekitar jalan Bandar Pulau Karam,
Kecamatan Padang Barat. Dari hasil pemantauan Walikota, seringnya terjadi
banjir di sekitar kawasan itu disebabkan banyak riol-riol yang mampet karena
timbunan sedimen, di samping banyak yang tertutup oleh bangunan warga.
Pada
hari itu, Walikota mewanti-wanti warga untuk memahami keadaan sebenarnya. Dan
ternyata, keinginan Walikota disambut baik oleh warga. Rata-rata warga di sana
sangat menginginkan kawasan mereka dibenahi sehingga terhindar dari banjir.
Seperti diakui Lurah Kampuang Pondok, Jasmi. Menurut Lurah Jasmi, jumlah
bangunan yang mesti ditertibkan di jalan Bandar Pulau Karam sebanyak 11 unit.
Sembilan diantaranya rumah warga. Dan tiga lainnya yakni Poskamling, Pos Ronda
milik Kelurahan Berok Nipah termasuk salah satu hotel.
"Pada
umumnya pemilik bersedia membongkar sendiri bangunannya,” sebut Lurah.
Dikatakan
Lurah, hingga saat ini dari sebelas bangunan itu, tujuh bangunan sudah
dibongkar sendiri oleh warga. Sementara empat unit bangunan lain belum
dibongkar, yakni milik Sandra dan Ria. Sedangkan dua lainnya Pos Ronda Berok
Nipah serta hotel. Lurah berharap bangunan yang belum dibongkar itu akan
dibongkar sendiri oleh warga sehingga riol bebas dari bangunan dan PKL.
Warga
jalan Bandar Pulau Karam, Ajo menyebut bahwa dirinya mau saja membongkar
bangunan, asalkan sama-sama dibongkar semua yang bermasalah.
“Awak
namuah-namuah se nyo, asa lai samo-samo mambongka. Kami indak nio
ribuik-ribuik,” tukasnya.
Salah
seorang warga yang telah membongkar sendiri bangunannya, Elfinsyah mengakui
bahwa dia memang telah salah selama ini.
“Awak iyo alah salah salamo ko, mambuek bangunan di ateh banda,
makonyo kini awak sadar, awak bongka surang,” sebutnya.
[sumber: Humas dan Protokol Kota Padang]
0 Response to "Rapikan Kota, Langkah Wako Padang Disambut Warga"
Posting Komentar