PKSMEDAN.com - Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) akan segera berlaku awal tahun 2016. Sebagai negara dengan
jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, Indonesia semakin terbuka dan
menjadi pasar negara-negara lainnya. Tidak terkecuali menjadi sasaran
peredaran narkoba.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan hal ini pada
Simposium Bersama Tokoh Nasional di Gedung Prof Sudarto Universitas
Diponegoro (Undip), Semarang, Selasa (8/12).
Hidayat menjelaskan di wilayah Asia Tenggara, tepatnya perbatasan
Thailand, terdapat segitiga emas penghasil opium. Ladang ganja terluas
di dunia itu telah dikenal sebelum MEA diberlakukan. Ia pun
mengkhawatirkan dampak negatif yang timbul dengan dibukanya ASEAN
menjadi pasar bebas.
"Dari ladang itu setiap tahun menghasilkan 160 miliar dolar Amerika.
Indonesia adalah salah satu tujuan peredaran narkoba. Bagaimana bila MEA
diberlakukan? Dengan jumlah penduduk terbesar, Indonesia menjadi pasar,
termasuk target dari peredaran narkoba," paparnya.
Saat ini, lanjut Hidayat, sebanyak 3,6 juta penduduk Indonesia
menjadi korban narkoba. Sebagian besar korban adalah pemuda dan kalangan
mahasiswa. Di depan simposium yang diikuti ratusan mahasiswa Undip,
Hidayat mengkhawatirkan terjadinya lost generation akibat narkoba.
"Sebesar 25% penduduk Indonesia adalah kelompok usia muda. Merekalah
yang menjadi sasaran penyebaran narkoba. Indonesia pun terancam lost generation. Saat ini segitiga emas itu masih ada, produksi narkoba masih ada. Mahasiswa menjadi target utama," jelasnya.
Legislator PKS dari daerah pemilihan (dapil) Jakarta II itu juga
mengkhawatirkan Indonesia hanya menjadi penonton dalam era MEA. Oleh
karena, persaingan produk dan tenaga kerja di ASEAN akan lebih
kompetitif. Bahkan, tambahnya, banyak warga Thailand mempelajari bahasa
Indonesia untuk menghadapi MEA.
"Banyak produk dan tenaga kerja asing membanjiri Indonesia. Mengapa
kita tidak mempelajari bahasa negara-negara lain di Asia Tenggara?
Supaya kita tidak terjebak pada neo-kolonialisme, sebaliknya membuat
Indonesia lebih unggul. Ini menjadi ranah eksekutif pemerintah," ujar
Hidayat.
Simposium Bersama Tokoh Nasional diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro dalam rangka Diponegoro School of Nation 2015. Selain
Hidayat Nur Wahid, turut hadir Gubernur Jateng yang diwakili Kasi
Kurkulum Hari Wulyanto, Pangdam IV Diponegoro yang diwakili Kapendam
Kol. Zainal Bahar, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, serta Rektor Undip
Yos Johan Utama.
Keterangan Foto: Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. (Muhammad Hilal / RPF)
0 Response to "HNW : MEA Berlaku, Narkoba Semakin Mengancam"
Posting Komentar