MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot
Pujo Nugroho ST MSi mengajak seluruh warga Sumatera Utara, Khususnya
Warga Kecamatan Medan Marelan yang tinggal di Sekitar Sungai Deli peduli
akan lingkungannya dengan gerakan penyelamatan sungai Deli dari
pencemaran lingkungan.
Hal tersebut disampaikan Gubsu dalam silaturahim dengan masyarakat
Rengas Pulau kecamatan Medan Marelan sekaligus dirangkai dengan gerakan
penyelamatan sungai Deli yang digelar Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Sumatera Utara di tepi Sungai Deli, Regas Pulau, Kecamatan Medan
Marelan, Jumat (10/4). Hadir dalam kesempatan Itu mewakili Walikota
Medan Asisten Sosial Pemko Medan Erwin Lubis, Camat Medan Marelan
Parlindungan Ssos dan seluruh masyarakat Rengas Pulau yang tinggal
disekitar Sungai Deli.
Gubsu mengatakan, kondisi sungai Deli saat ini memang tidak seindah
dahulu yang indah dan bersih. Dan memang, kondisi itu karena ulah tangan
manusia.
“Air adalah sumber kehidupan, dulu orang tua kita di sungai Deli ini
masih menemukan udang galah tapi sekarang yang ditemukan banyak sampah
dan ikan sapu sapu, untuk itu mari kita jaga dan lestarikan lingkungan
kita,” kata Gubsu.
Dengan kita membersihkan dan merawatnya, lanjut Gubsu maka bisa menjadi bagian pariwisata yakni wisata air.
“Ini tentu dapat kita syukuri karena dengan bantuan Dana pemerintah
melalui BLH Provsu, pinggiran sungai Deli ini bisa dibangun taman
sehingga bisa menjadi tempat rekreasi maka harus kita syukuri dengan
cara merawat dan menjaganya, ” harap Gubsu.
Bahkan, Gubsu juga berharap agar sekitar pinggiran sungai Deli dilakukan gerakan penanaman pohon.
“Kalau bisa jika ada warga yang berhajatan menikah syaratnya untuk menanam pohon dahulu ini bisa diinisiasi pak Camat,” katanya.
Selain itu, Gubsu juga berharap ada gerakan gotong royong dalam pelertarian lingkungan yang digilir pada setiap kelurahan.
“Gotong royong ini adalah sebuah kearifanan lokal yang merupakan ciri dan kekuatan bangsa kita,” katanya.
Kepala BLH Sumut Hj Hidayati dalam kesempatan itu melaporkan acara
makan siang bersama ditepi sungai Deli merupakan rangkaian upaya gerakan
penyelamatan sungau Deli.
“Kami plot 12 tahun, gerakan penyelamatan ada 4 tahun pertama sungai
bebas sampah dan tetap dapat dialiri dan kita juga memberikan juga 200
pohon mangga untuk ditanami,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya sudah 600 pohon yang ditanam tepi sungai dan
membuat taman di sekitar sungai dan setiap taman ada Musholanya.
Asisten Sosial Pemko Medan Erwin mengajak warga sekitar untuk menjaga
taman yang telah tertata dengan baik yang telah dibuat BLH Sumut ” Mari
kita turut bepartisipasi agar bantaran sungai dapat dimamfaatkan
masyarakat sekitar,” harapnya.
Camat Medan Marelan Parlindungan SSos menyampaikan kedatangan Gubsu
merupakan hal yang membanggakan bagi masyarakat Medan Marelan. Untuk
itu, masyarakat sangat antusias mempersiapkan tempat walau kondisi yang
sangat singkat.
“Kami berterimakasih bahwa disekitar lokasi sungai Deli dibangun
taman dan pembenahan sepanjang benteng sungai Deli yang dapat mamafaat
untuk rekreasi dan sarana olah raga serta peningkatan perekonomian
masyarakat,” ujarnya.
Sungai Deli Merupakan salah satu dari delapan sungai yang ada di kota
Medan. Mulanya, pada masa kerajaan Deli, sungai merupakanm urat nadi
perdagangan ke daerah lain. Saat ini, luas hutan di hulu sungai Deli
hanya tinggal 3.655 hektare, atau tinggal 7,59 persen dari 48.162
hektare DAS Deli. Padahal, dengan luas 48.162 hektare, panjang 71,91 km,
dan lebar 5,58 km, DAS Deli seharusnya memiliki hutan alam untuk
kawasan resapan air sedikitnya seluas 140 hektare atau 30 persen dari
luas DAS.
Selain itu, kini limbah mencemari sungai. Pencemaran sungai Deli, 70
persen diantaranya diakibatkan limbah padat dan cair. Limbah domestik
padat atau sampah yang dihasilkan di Kota Medan 1.235 ton perhari.
0 Response to "Pemprov Sumut Lounching Gerakan Penyelamatan Sei Deli"
Posting Komentar