PKSMEDAN.com - Gubernur Sumatera
Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho mengimbau setiap rumah tangga bertanam sayur
mayur di pekarangan rumah dengan teknik hidroponik. Selain menjadi sumber
pangan sehat bagi keluarga, menurut Gatot, hidroponik juga indah secara
estetika serta menyejukkan lingkungan.
"Jadi benar, bertanam sayuran
hidroponik itu, selain obat bagi perut, juga obat mata, dan obat kantong,"
ujar Gatot saat menerima perwakilan Komunitas Hidroponik Medan di Ruang Kerja
Gubernur Sumut, Kota Medan, Kamis (23/4). Pada kesempatan itu, lima orang pria
dan wanita datang membawa buket serta baki berisi sayuran, seperti kailan,
selada, pakchoy, dan selada merah.
Kepada para pencinta hidroponik itu,
Gatot bertanya seputar cara menanam tanpa media tanah. Seperti dalam luasan
area satu meter persegi, berapa tanaman yang bisa ditanam.
“Dalam satu meter persegi
bisa ditanam 20 pohon dan jumlah itu bisa berkali lipat lagi bila disusun
secara vertikal. Yang penting terkena sinar matahari dan harus diperhatikan
bahwa airnya cukup," jawab salah satu anggota komunitas, Sunardi, yang telah
mempraktikkan hidroponik secara komersial.
Menurut Faisal, masyararakat dapat
dengan sangat mudah melakukan budidaya hidroponik dengan memanfaatkan barang
bekas seperti botol, wadah, pipa paralon, dan sebagainya. Mendengar penjelasan
itu, Gatot antusias menindaklanjuti masukan dari komunitas yang diwakili oleh Samuel
Wu (pendiri), Faisal Khurdi (sekretaris), serta Ilyana dan Sunardi (anggota)
itu.
"Tolong Bu Sabrina sampaikan
juga ke Kepala-kepala SKPD untuk membuat demplot hidropnik di kantor-kantor
dinas. Tetapi, jangan pakai anggaran APBD, cukup gunakan barang-barang yang ada
dan bisa dimanfaatkan," pinta Gatot kepada Plh Sekda Provinsi Sumut
Sabrina serta Kepala Bidang Bina Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Sumut Yulizar
yang saat itu menemaninya. Gatot juga meminta dibuatkan satu demplot hidroponik
di Rumah Dinas Gubernur.
Sementara itu, Sekretaris Komunitas
Hidroponik Medan, Faisal Khurdi menyampaikan tujuan kedatangan mereka dalam
rangka sosialisasi gerakan menanam hidroponik. Saat ini gerakan tersebut
menjadi program utama komunitas yang sudah beranggotakan seribu orang tersebut.
"Hidroponik ini adalah solusi
atas banyak persoalan, bisa menjadi sumber pangan sehat bagi keluarga, menambah
ruang terbuka hijau, sekaligus pemasukan keluarga yang potensial," ujar
Faisal. Ia mengungkapkan sekitar 3 bulan terakhir komunitasnya getol menyosialisasikan
hidroponik kepada masyarakat, diantaranya ke sekolah-sekolah, pemerintahan, serta
swasta.
Di sisi lain, Pendiri Komunitas
Hidroponik Medan Samuel Wu menambahkan bahwa menanam dengan cara hidroponik
sangat menguntungkan. Dengan modal Rp200 per pohon, kata Samuel, dalam waktu
paling lama satu bulan sayur sudah bisa dijual ke konsumen dengan harga Rp3.000
hingga Rp5.000.
"Harganya sama dengan sayur
organik, padahal cost rendah, hanya Rp200
per pohon. Kita bisa jual Rp1.500 ke agen atau langsung ke konsumen, harganya
berkisar Rp 3.000-5.000 per pohon," jelas Samuel.
Meskipun dijual dengan harga sayur
konvensional yaitu berkisar Rp4.000 per kilogram, lanjut Samuel, tanaman
hidroponik masih menguntungkan.
“Tanaman bisa dipanen satu bulan sekali
untuk jenis selada, sawi, dan lainnya. Sedangkan jenis tanaman kangkung hanya
butuh waktu 3 minggu,” terangnya.
Sumber: Humas Pemprov Sumatera Utara
0 Response to "Agar Sehat, Gubsu Ajak Setiap Rumah Bertanam Hidroponik "
Posting Komentar