PKSMEDAN.com - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini
menilai fokus negara-negara di dunia tentang Konflik Aleppo yang terpenting
adalah pada persoalan bagaimana menyelamatkan nyawa rakyat sipil yang terjebak
dalam konflik bersenjata.
Oleh karena itu, semua negara harusnya mengambil peran dan
tanggung jawab kemanusian tersebut tak terkecuali Indonesia. Beberapa unjuk
rasa keprihatinan pun telah tersebar di beberapa negara, seperti di Jerman,
Perancis, Turki, juga Indonesia.
"Indonesia harus mengambil momentum untuk memperkuat
peran dan tanggung jawab kemanusiaan dunia dalam krisis Aleppo dengan
menunjukkan determinasi dalam langkah dan tindakan diplomasi," kata Jazuli
di Jakarta, Senin (19/12).
Menurut Anggota Komisi I DPR ini, determinasi diplomasi
kemanusiaan Indonesia sangat strategis untuk menunjukkan pada dunia umumnya dan
rakyat Indonesia khususnya bahwa Indonesia berkepentingan dan peduli pada nasib
kemanusiaan dunia, terutama terhadap penderitaan rakyat sipil di Aleppo.
"Inilah harga diri (dignity)
atau kebanggaan kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kemanusiaan yang
adil dan beradab serta untuk memenuhi amanat konstitusi dalam menjaga
ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi," kata Jazuli.
Untuk itu, lanjut Jazuli, Pemerintah RI bisa melakukan
diplomasi beragam cara (multitrack) dalam
ikut menghentikan krisis kemanusiaan di Aleppo Suriah.
Pertama, secara
bilateral pemerintah melalui Menteri Luar Negeri bisa menyampaikan nota
keprihatinan serius dan meminta penyelesaian krisis kemanusiaan secara beradab,
baik melalui duta besar di Suriah maupun duta besar Suriah di Jakarta beserta
negara-negara terkait konflik seperti Rusia dan Iran.
"Pernyataan sikap keprihatinan itu tentu saja mewakili
perasaan dan solidaritas rakyat Indonesia terhadap krisis kemanusiaan yang
sangat memilukan ini," wakil rakyat dari Dapil Banten sejak tahun 2004
ini.
Kedua, secara
multilateral melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya melalui badan-badan
terkait seperti Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan HAM, UNHCR, perwakilan
Pemerintah RI bisa menginisiasi proposal yang dapat memaksa penghentian dan
penyelesaian krisis kemanusiaan Aleppo oleh Suriah dan negara-negara terkait.
"Piagam PBB yang dipedomani bersama oleh seluruh
anggotanya memberi banyak instrumen untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan di
Aleppo, mulai dari intervensi kemanusiaan, resolusi DK PBB, penetapan kejahatan
perang dan/atau pelanggaran HAM serius, hingga pengiriman pasukan perdamaian.
Atas nama kemanusiaan dunia, Pemerintah Indonesia harus pro aktif mengajukan
dan/atau mendukung proposal untuk mendapatkan dukungan negara-negara lain agar
krisis Aleppo segera teratasi," kata Jazuli.
Ketiga, secara
regional/kawasan atau melalui organisasi dunia lainnya seperti Organisasi
Konferensi Islam (OKI) atau Konferensi Asia Afrika (KAA), Indonesia bisa
menggalang solidaritas kemanusiaan untuk Aleppo dengan mengadakan sidang
darurat guna merumuskan rekomendasi dan langkah-langkah diplomasi politik dan
kemanusiaan khususnya kepada Suriah dan negara-negara terkait.
Menurut JazulI, determinasi diplomasi Indonesia melalui tiga
langkah di atas akan berdampak besar bagi penyelesaian krisis kemanusian di
Aleppo dan memperkuat ( positioning )
tanggung jawab Indonesia pada masa depan kemanusiaan dunia.
0 Response to "Krisis Aleppo, Momentum Perkuat Peran Kemanusiaan Dunia"
Posting Komentar