PKSMEDAN.com - Gubernur Bali I Made Mangku Pastika
mengkritisi pelaksanaan demokrasi sering kebablasan. Seperti terjadi dalam kongres
partai-partai politik yang menimbulkan kegaduhan dan akhirnya perpecahan.
"Saya melihat mungkin cuma PKS yang tidak terdengar
ribut-ribut. Tapi, proses musyawarah terlaksana seperti diajarkan Pancasila
untuk mencapai mufakat," ujar Pastika dalam pembukaan Musyawarah Wilayah
(Musywil) PKS Provinsi Bali di Denpasar, Ahad (4/10).
"Tak perlu lempar kursi untuk mempertahankan pendapat
sendiri," imbuhnya.
Acara Musywil ke-4 PKS Bali dihadiri 500 pengurus perwakilan DPD
dan DPC se-Bali. Tampak hadir Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf
al-Jufri. Sementara Gubernur Bali didampingi Wakil Gubernur Bali I Ketut
Sudikerta dan Calon Wali Kota Denpasar Made Arjaya yang didukung koalisi PKS,
Partai Demokrat, dan Partai Golongan Karya.
Salim Segaf menjelaskan demokrasi PKS bersifat langsung karena
seluruh kader dan anggota di suatu wilayah dapat memilih pengurus DPW dan DPD.
Hasil Pemilihan Umum Internal (PUI) itu dilaporkan ke DPP guna dimintakan
persetujuan.
"Forum Musywil melantik dan mengesahkan pengurus baru,
serta memberi amanat untuk pelaksanaan program periode lima tahun ke depan.
Jadi, tak perlu gontok-gontokan," ungkap Salim. Tema yang diangkat dalam
musywil adalah "Berkhidmat untuk Rakyat". Tema yang cerdas menurut
Gubernur Pastika.
Ketua DPW PKS Bali yang baru saja terpilih, Mujiono,
menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Gubernur. PKS siap berkolaborasi untuk
mewujudkan Bali Mandara (maju, aman, damai, dan sejahtera). [Humas DPP PKS]
Keterangan Foto: (dari
kanan ke kiri) Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Ketua Majelis Syuro
PKS Salim Segaf Al Jufri, Ketua Wilda Bali Nusra DPP PKS Sugeng Susilo,
Wakil Gubernur Bali Sudikerta, serta Ketua DPW PKS Bali Mudjiono saat
membuka Muswil ke-4 PKS Bali di Denpasar, Ahad (4/10/2015). Foto
- Yefri/PKS Bali.
0 Response to "Tanpa Ribut-ribut, Gubernur Bali Puji Proses Demokrasi di PKS"
Posting Komentar