PKSMEDAN.com - Ketua Tim Penggerak
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut)
Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho mengajak kaum perempuan Sumatera
Utara untuk mencintai songket lokal. Hal ini Sutias sampaikan saat
memberi sambutan dalam perlombaan busana Kebaya, Senin (27/4) di Aula
Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tritana di Jalan
Sisingamangraja, Medan.
Perlombaan yang diikuti oleh istri kepala cabang PDAM Tirtanadi Ny Sutedi Raharjo ini digelar dalam rangka memperingati hari kelahiran RA Kartini. Para peserta yang mengenakan busana kebaya yang dimodifikasi dengan kain tenun dan songket, membuat para ibu tersebut layaknya model.
Acara yang dihadiri Direktur PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo dan segenap para ibu Dharma Wanita unit instansi tersebut membuat meriah. Pada kesempatan itu Sutias menyampaikan bahwa tahun ini Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mencanangkan 2015 sebagai tahun Songket Daerah.
"Daerah kita kaya akan kain tenun songket juga ulos, jadi mari kita cintai produk daerah sendiri," papar istri dari Gubernur Sumut tersebut.
Sutias berkata dengan mencintai songket lokal sama artinya melestarikan budaya dan meningkatkan penghasilan perajin daerah.
"Untuk apa kita memakai songket daerah lain, kalau songket kita tak kalah cantik dan menarik," lanjut Sutias.
Selain itu Sutias juga menjelaskan perempuan adalah sosok dapat dijadikan contoh baik itu dikeluarganya maupun masyarakat. Terlebih lagi pada saat peringatan hari kelahiran Kartini.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dharma Wanita Unit PDAM Tirtanadi Ny Sutedi Raharjo yang mengaku bangga akan diadakannya perlombaan karena di antara kesibukan mengurus keluarga tapi para ibu tersebut mampu berkreasi dengan busana kebayak.
Ny Sutedi juga mengaku bangga bahwa seluruh peserta menggunakan kain songket sebagai salah satu bahan yang dikenakan.
"Saya senang para ibu yang ikut menggunakan songket terlebih lagi songket lokal," jelasnya.
Sumber: Humas Kantor Gubernur Sumatera Utara
Perlombaan yang diikuti oleh istri kepala cabang PDAM Tirtanadi Ny Sutedi Raharjo ini digelar dalam rangka memperingati hari kelahiran RA Kartini. Para peserta yang mengenakan busana kebaya yang dimodifikasi dengan kain tenun dan songket, membuat para ibu tersebut layaknya model.
Acara yang dihadiri Direktur PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo dan segenap para ibu Dharma Wanita unit instansi tersebut membuat meriah. Pada kesempatan itu Sutias menyampaikan bahwa tahun ini Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mencanangkan 2015 sebagai tahun Songket Daerah.
"Daerah kita kaya akan kain tenun songket juga ulos, jadi mari kita cintai produk daerah sendiri," papar istri dari Gubernur Sumut tersebut.
Sutias berkata dengan mencintai songket lokal sama artinya melestarikan budaya dan meningkatkan penghasilan perajin daerah.
"Untuk apa kita memakai songket daerah lain, kalau songket kita tak kalah cantik dan menarik," lanjut Sutias.
Selain itu Sutias juga menjelaskan perempuan adalah sosok dapat dijadikan contoh baik itu dikeluarganya maupun masyarakat. Terlebih lagi pada saat peringatan hari kelahiran Kartini.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dharma Wanita Unit PDAM Tirtanadi Ny Sutedi Raharjo yang mengaku bangga akan diadakannya perlombaan karena di antara kesibukan mengurus keluarga tapi para ibu tersebut mampu berkreasi dengan busana kebayak.
Ny Sutedi juga mengaku bangga bahwa seluruh peserta menggunakan kain songket sebagai salah satu bahan yang dikenakan.
"Saya senang para ibu yang ikut menggunakan songket terlebih lagi songket lokal," jelasnya.
Sumber: Humas Kantor Gubernur Sumatera Utara
0 Response to "Perempuan Sumut Bangga Lestarikan Songket Lokal"
Posting Komentar