MEDAN (10/4) – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mencanangkan tahun 2015 sebagai Tahun Songket untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap pelestarian salah satu kekayaan budaya Indonesia. Hal ini juga dilakukan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Sumut ke-67 serta mengembangkan pasar songket Sumatera Utara.
"Dalam rangka HUT ke-67 Provinsi Sumatera Utara yang jatuh pada 14 April mendatang, kami panitia mengagendakan sebuah agenda strategis, yaitu Pencanangan tahun Songket Sumatera Utara tahun 2015,” ujar Gatot dalam pembukaan Sarasehan Pencanangan Tahun 2015 Songket Sumatera Utara di Aula Martabe Kantor Gubernur Sumut, Jumat (10/4).
Gubernur mengatakan songket merupakan salah satu khazanah budaya Sumut yang memiliki potensi sebagai pengungkit ekonomi daerah, terutama di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Sadar atau tidak, terpaksa atau tidak, kita sudah masuk era komunitas global Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kita harus mampu bersaing di era globalisasi ini,” katanya.
Sebagai pintu masuk Indonesia di sebelah barat, lanjut Gatot, Sumut memiliki kekayaan budaya yang menjanjikan di era pasar bebas, termasuk songket.
“Songket memiliki keunikan dari sisi proses penenunan, karakter yang identik dengan Melayu, serta potensi industri fashion kreatif," ungkapnya.
Pencanangan tahun songket Sumatera Utara diawali dengan sarasehan, yang menurut Gatot, sebagai wadah komunikasi intensif antara pengrajin, pembuat kebijakan, perbankan, dan pasar.
"Forum ini mempertemukan pelaku pengrajin songket yang menciptakan produk, dan kami kemudian akan menjadi pelaku mediasi pengrajin agar dekat dengan industri, perbankan, dan pasar," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Gatot juga mengingatkan agar pencanangan Tahun Songket Sumatera Utara pada 2015 tidak boleh berhenti dalam bentuk seremonial saja. Ia berharap tahun 2015 juga berhasil menjadi momentum songket sebagai salah satu industri ekonomi kreatif andalan Sumatera Utara.
Perlu diketahui, kain tenun songket merupakan salah satu artefak budaya yang juga berperan sebagai jati diri bangsa Melayu. Tenun songket semula kain para bangsawan yang menunjukkan kemuliaan derajat dan martabat pemakainya. Songket identik dengan kain mewah yang aslinya berasal dari untaian benang emas, kemudian ditenun menjadi kain cantik, bermotif khas sesuai budaya tempatan.
Keterangan Foto :
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho (paling kanan) saat menghadiri Sarasehan Pencanangan Tahun 2015 Songket Sumatera Utara di Aula Martabe Kantor Gubernur Sumut, Jumat (10/4).
Sumber: Humas Pemprov Sumatera Utara
0 Response to "Pemprovsu Canangkan 2015 Tahun Songket"
Posting Komentar